Fastro
BlogDocsBenchmarksSign in

Memilih Infrastruktur Server Terbaik untuk Aplikasi Inventori Bisnis Kecil

Admin • April 9, 2025


Sebagai pemilik bisnis kecil yang ingin mengelola inventori dengan lebih efisien, Anda mungkin sedang mempertimbangkan untuk menggunakan aplikasi inventori. Salah satu keputusan penting yang harus Anda buat adalah memilih infrastruktur server yang tepat untuk menjalankan aplikasi tersebut.

Ada tiga opsi utama yang bisa Anda pertimbangkan:

  • Server on-premise
  • GCP Compute Engine
  • Serverless (Cloud Run + Firestore)

Dalam artikel ini, saya akan membandingkan ketiga opsi tersebut dari segi harga, kelebihan, dan kekurangan agar Anda bisa memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda—dengan bahasa sederhana yang mudah dipahami, meskipun Anda bukan orang IT.


Tabel Perbandingan: Server On-Premise vs GCP Compute Engine vs Serverless

Aspek Server On-Premise GCP Compute Engine Serverless
Harga Rp 7.000.000–15.000.000 (sekali bayar) + biaya listrik Rp 1.300.000/bulan (biaya sewa bulanan) Rp 150.000–600.000/bulan (bayar sesuai pakai)
Kelebihan - Kontrol penuh
- Tidak butuh internet
- Bisa diskalakan
- Andal dan fleksibel
- Skalabilitas otomatis
- Perawatan minimal
- Biaya rendah
Kekurangan - Perawatan rumit
- Sulit diskalakan
- Masih perlu manajemen
- Biaya bulanan
- Kurang kontrol
- Butuh desain khusus

1. Server On-Premise

Apa itu?
Server on-premise adalah server fisik yang Anda beli dan pasang di lokasi bisnis Anda, seperti di kantor atau gudang. Server ini akan menjalankan aplikasi inventori dan menyimpan semua data di dalamnya.

Harga

  • Biaya awal tinggi: Anda perlu mengeluarkan uang sekaligus untuk membeli server, yang bisa berkisar antara Rp 7.000.000 hingga Rp 15.000.000, tergantung spesifikasi.
  • Tidak ada biaya bulanan: Setelah pembelian, tidak ada biaya berlangganan, tapi Anda harus menanggung biaya listrik dan perawatan.

Kelebihan

  • Kontrol penuh: Anda memiliki kendali total atas server dan data Anda.
  • Tidak tergantung pada internet: Aplikasi bisa diakses meskipun koneksi internet terputus, asalkan Anda berada di lokasi server.

Kekurangan

  • Perawatan rumit: Anda atau staf Anda harus merawat server, termasuk update software, backup data, dan perbaikan jika ada kerusakan.
  • Sulit diskalakan: Jika bisnis Anda berkembang dan membutuhkan lebih banyak daya server, Anda harus membeli server baru atau upgrade yang ada, yang memakan waktu dan biaya.

Cocok untuk: Bisnis yang mengutamakan kontrol penuh dan tidak ingin bergantung pada internet, serta memiliki staf yang bisa merawat server.


2. GCP Compute Engine

Apa itu?
GCP Compute Engine adalah layanan dari Google Cloud yang menyediakan server virtual. Ini seperti menyewa server di internet yang bisa Anda akses dari mana saja.

Harga

  • Biaya bulanan tetap: Anda membayar biaya sewa bulanan, misalnya sekitar Rp 1.300.000 per bulan untuk server dengan spesifikasi yang cukup untuk aplikasi inventori.
  • Lebih murah dalam jangka panjang: Meskipun ada biaya bulanan, Anda tidak perlu mengeluarkan biaya besar di awal seperti server on-premise.

Kelebihan

  • Skalabilitas: Anda bisa dengan mudah menambah atau mengurangi daya server sesuai kebutuhan, tanpa harus membeli perangkat baru.
  • Keandalan: Google menjamin server selalu tersedia dan aman dari gangguan.
  • Fleksibilitas: Anda bisa mengakses aplikasi dari mana saja, asalkan ada koneksi internet.

Kekurangan

  • Masih memerlukan manajemen: Meskipun lebih mudah daripada server on-premise, Anda atau staf Anda tetap harus mengelola server virtual, seperti update software dan backup data.
  • Biaya bulanan: Ada biaya yang harus dibayar setiap bulan, yang bisa bertambah seiring dengan pertumbuhan bisnis.

Cocok untuk: Bisnis yang membutuhkan fleksibilitas dan skalabilitas, serta tidak keberatan dengan biaya bulanan.


3. Serverless

Apa itu?
Serverless adalah cara menjalankan aplikasi tanpa harus memikirkan server sama sekali. Dengan Cloud Run, aplikasi Anda berjalan di infrastruktur Google yang otomatis menyesuaikan diri dengan kebutuhan. Firestore adalah database yang juga dikelola sepenuhnya oleh Google.

Harga

  • Biaya sangat rendah: Anda hanya membayar berdasarkan penggunaan. Untuk aplikasi inventori kecil, biayanya bisa sekecil Rp 150.000 hingga Rp 600.000 per bulan.
  • Tanpa biaya awal: Anda tidak perlu membayar apa pun di muka, dan biaya akan bertambah hanya jika penggunaan aplikasi meningkat.

Kelebihan

  • Skalabilitas otomatis: Sistem akan menyesuaikan diri secara otomatis jika ada lonjakan pengguna atau data, tanpa Anda perlu melakukan apa pun.
  • Perawatan minimal: Anda tidak perlu mengurus server atau database; semuanya dikelola oleh Google.
  • Biaya rendah: Untuk bisnis kecil dengan penggunaan ringan, ini adalah opsi termurah.

Kekurangan

  • Kurang kontrol: Anda tidak memiliki kendali penuh atas infrastruktur, yang mungkin tidak cocok jika Anda membutuhkan konfigurasi khusus.
  • Desain aplikasi khusus: Aplikasi harus dirancang dengan cara tertentu agar bisa berjalan di lingkungan serverless, yang mungkin memerlukan bantuan dari pengembang IT.

Cocok untuk: Bisnis yang ingin biaya rendah, perawatan minimal, dan skalabilitas otomatis, serta tidak keberatan dengan sedikit kurangnya kontrol.


Kesimpulan

  • Server On-Premise: Pilihan terbaik jika Anda mengutamakan kontrol penuh dan tidak ingin bergantung pada internet. Namun, siap-siaplah untuk biaya awal yang besar dan perawatan yang rumit.
  • GCP Compute Engine: Solusi tengah yang menawarkan fleksibilitas dan keandalan dengan biaya bulanan yang wajar. Cocok jika Anda membutuhkan skalabilitas tapi masih ingin sedikit kontrol.
  • Serverless (Cloud Run + Firestore): Pilihan paling modern dan hemat biaya untuk bisnis kecil. Anda hampir tidak perlu memikirkan infrastruktur, tapi pastikan aplikasi Anda dirancang dengan baik untuk lingkungan serverless.

Sebagai pemilik bisnis yang bukan dari latar belakang IT, pertimbangkan berapa banyak waktu dan sumber daya yang bisa Anda alokasikan untuk mengelola infrastruktur. Jika Anda ingin fokus pada bisnis dan tidak ingin repot dengan teknologi, serverless adalah pilihan yang sangat menarik. Namun, jika Anda lebih suka memiliki kendali penuh dan tidak keberatan dengan perawatan, server on-premise bisa jadi pilihan yang tepat. GCP Compute Engine adalah jalan tengah yang seimbang.

Semoga artikel ini membantu Anda membuat keputusan yang tepat untuk bisnis Anda!

Collaborate with us